Tak Masuk Akal Peluru Nyasar 5 Kali Mengarah ke 5 Ruangan Anggota DPR 

Tak Masuk Akal Peluru Nyasar 5 Kali Mengarah ke 5 Ruangan Anggota DPR 

JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin meragukan dugaan peluru nyasar yang menembus lima ruang kerja anggota DPR RI. Didi Irawadi juga menyangsikan peluru yang ditembakkan dari jarak 400 meter berasal dari Lapangan Tembak Senayan.

“Apakah masuk akal dikatakan sebagai peluru nyasar? Apakah mungkin peluru menyasar sejauh 400 meter kurang lebih dari lokasi penembakan. Nyasarnya ke atas gedung tinggi pula, nyasar ke lima ruangan,” kata Didi melalui pesan elekronik kepada redaksi, Rabu (17/10).

Peluru menyasar ruang anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan ruang anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama, Senin (15/10/2018).

Hari ini, Rabu (17/10) proyektil dan pecahan kaca ruangan ditemukan di ruangan anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Khatibul Imam, serta ruang anggota Fraksi PAN Toto Daryanto.

Didi curiga tembakan dilesakkan dengan sengaja dan penuh kesadaran. Sebab, kalaupun benar nyasar karena orang latihan menembak, paling hanya beberapa meter nyasarnya.

“10 meter nyasar dari titik bidikan saja sudah kejauhan, apalagi 400 meter. Sekali lagi masuk akalkah nyasar 400 meter ke banyak tempat atau ruangan?” imbuhnya.

“Hemat saya tidak masuk akal. Yang sangat mungkin adalah penembbakan dengan kesadaran dan kesengajaan penuh. Entah itu karena iseng-iseng atau ada motif tertentu,” tutur dia.

Didi pun mendesak polisi segera usut tuntas dan menyeret pelaku kasus ini ke meja hijau. “Saya sepenuhnya menolak teori peluru nyasar. Saya meminta polisi mengusut tuntas. Bisa itu orang iseng, atau penembakan dengan motif tertentu. Keduanya tetap biadab, sebab nyawa yang jadi pertaruhan,” katanya.

Analisa Suryo Prabowo

Sebelumnya Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo memberikan analisanya terkait penembakan di gedung DPR RI. Mantan Kepala Staf Umum TNI ini membeberkan jawabannya apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden ini.

“Yang pasti kalau dari sejarah, tidak ada seseorang yang mau menembak sasaran dari bawah ke atas,” kata Suryo dalam acara Kabar Petang TV One, Selasa (16/10/2018). “Kalau bicara menembak secara sengaja pasti cari posisi lebih tinggi,” ungkapnya.

Melihat peluru yang dipakai pelaku, ia pun sangsi jika penembakan tersebut disengaja. “Yang pasti tidak memakai kaliber 9 mili (jika disengaja). Pakai peluru senapan. Jadi kalau saya lihat yang jelas itu tidak disengaja menembak ke lantai 13 maupun lantai 16,” kata Suryo.

Suryo Prabowo mengaku juga sudah melihat bekas penembakan. Ia melihat lubang di kaca yang tertembus peluru. Karena itu, ia menyimpulkan tembakan dilakukan secara langsung.

Penyebabnya, menurut Suryo Prabowo bisa saja terjadi karena kesalahan teknis, misal karena kelepasan menembak atau ketika reload. Soal jarak penembakan dengan lokasi juga menjadi sorotan Suryo. Ia menggambarkan tentang penembakan yang saat itu digambarkan dalam layar. Menurut Suryo, kecepatan peluru yang nyasar di gedung DPR memang cukup tinggi.

Sementara itu, menanggapi fasilitas untuk menghalau peluru dari Lapangan Perbakin, Suryo Prabowo mengatakan cukup dilematis. Sebab, sebelum ada gedung DPR RI tersebut, terlebih dahulu sudah ada lapangan tembak. Ia pun mengatakan bahwa masalah penembakan ini hanya karena keteledoran.

“Yang pasti ini masalah keteledoran. Hanya karena tahun politik, orang jadi mudah percaya (soal dugaan teror). Orang jadi tidak pakai nalar,” ucap Suryo Prabowo.

Suryo Prabowo menjelaskan analisanya, jika penembakan ini disengaja, harusnya ada motif tersendiri. “Maaf bukannya melecehkan, kalau ada penembakan pasti ada motifnya. Kita lihat sasaran tembaknya, kurang beken enggak? Kalau enggak beken pasti ada sesuatu,” katanya.


Berita Lainnya

Index
Galeri